BISA memberikan pelayanan baik dan maksimal terhadap ibu dan bayi dan membuat mereka sehat serta menjadikan masyarakat selalu sehat, produktif baik secara sosial, ekonomis adalah kebangga serta cita-cita Kurniati, salah satu pegawai Puskesmas Pangkalan Balai Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel).
Menduduki posisi sebagai Koordinator Imunisasi, Keberadaan wanita cantik berkacamata ini telah membuat Puskesmas Pangkalan Balai semakin baik dalam hal memberikan perlayanan kesehatan kepada masyarakat. Berbekal niat tulus dan iklas dalam megabdi, membuat segala pekerjaan yang berat terasa ringan.
Tak dipungkiri memang, dalam melayani masyarakat tentulah mengalami suka maupun duka, terlebih mengalami duka saat menjalankan tugas, namun itu semua dapat dilalui berkat niat yang tulus dan ikhlas dalam menjalani pengabdian.
Berkat keikhlasan dan ketulusannya menjalankan pegabdian sebagai petugas kesehatan di Puskesmas, membawa berkah tersendiri bagi Kurniati. Tanpa diduga, namanya terpilih dan keluar sebagai juara II terbaik, sebagai juru imunisasi teladan tingkat Provinsi Sumsel sesuai SK Gubernur Sumsel No 629/KPTS/II/2007 pada Tanggal 08 Maret 2007.
Kendati pernah mewakili Puskesmas Pangkalan Balai dan Menyabet juara II terbaik sebagai juru imunisasi teladan tingkat Provinsi Sumsel, tidak lantas membuat dirinya lupa diri, bekarya, tulus dan ikhlas serta tanpa pamrih, adalah sikap yang dikedepankan dan ditanamkan sosok Ibu dari Nisa Afra Meidina dan Aji Maulana ini dalam megabdi sebagai tenaga kesehatan agar masyarakat sehat.
Menurut Kurniati, suka-duka perjalanan yang dilaluinya dalam mengawali pengabdian menjadi tenaga kesehatan, awalnya bertugas di Desa, dimana saat itu belum ada penerangan listrik, dan baru pertama kali ada bidan, dimana kehidupan masyarakat belum banyak mengetahui tugas pokok Bidan sebagai pelayanan kesehatan masyarakat, ujar Mantan Bidan Desa ini.
Namun itu semua tidak membuat nya patah semangat, bahkan dari itu dirinya termotivasi untuk lebih dekat dengan masyarakat agar fungsi dari bidan sebagai petugas kesehatan masyarakat diketahui dan difahami masyarakat tempatnya mengabdi.
“ Berkat kesabaran dan niat tulus disertai ke ikhlasan mengabdi, akhirnya masyarakat bisa memahami tugas dan fungsi dari tenaga kesehatan. Dan yang terpenting baginya masyarakat sadar arti dan pentingnya menjaga kesehatan,” terang Istri dari Ansuruddin ini.
Menurut Kurniati, dalam mengabdi serta melayani masyarakat, apalagi posisinya dibidang kesehatan dan mewujudkan agar masyarakt sehat, yang terpenting adalah Ikhlas dan tulus.
“ Ini memang sudah saya tanamkan disanubari saat memulih terjun menjadi pegabdi dalam memberikan kesehatan bagi masyarakat. Selain itu, ini juga merupakan pesan Kemis (Alm) dan Rohana (Almh), ke dua orang tua sebelum mereka meninggal. Tulus dalam melakukan pengabdian, rajin ibadah,” kenang wanita penyuka kuliner Pempek ini.
Diceritakan Kurniati, sejak sekolah pendidikan keperawatan (SPK), dirinya mulai mengenal dunia medis, hanya saja, untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi, sampai saat ini belum sempat terwujud. Meski demikian dirinya tetap semangat itu semua berkat dukungan dari keluarga, suami dan anak, serta motivasi kawan-kawan di Puskesmas Pangkalan Balai.
Kendati jarak rumah dengan tempatnya bekerja mencapai puluhan kilo meter, demi kesehatan masyarakat, dirinya rela menjalaninya setiap hari tanpa rasa lelah dan mengeluh demi memberikan pelayanan maksimal pada masyarakat.
Berikut perjalan kegiatan yang pernah diikuti Kurniati
– Kegiatan penanganan bayi baru lahir dan permasalahannya tahun 1995.
– Peranan bidan dalam upaya pencegahan Pre-Eklampsia dan deteksi status gizi bayi dan balita
– Hut IBI ke-58 Provinsi Sumatera Selatan
– Kelas kader tumbuh aktif, tanggap dan Kehamilan adalah anugerah mari kita selamatkan 2002
– Kinerja bidan di era global dari pengurus IBI Provinsi Sumsel 2004.
– Penanggulangan kegawat daruratan ibu bersalin dan bayi baru lahir
– Pelatihan IPC konseling MKJP bagi bidan desa
– Interaksi malnutrisi dan diare 1993
– Nutrisi tepat untuk tubuh sehat.