Chanelinfo.com | Sepintas lalu Jawaban Sang Advocad Abi Samran MTP, SH ini terdengar lucu… Namun sesaat kemudian media ini merasa terkesan… Ada makna dan filosofi alami yang tersirat dibalik kalimat jawaban Pria bermarga Rambang Prabumulih ini tatkala dirinya diapresiasi oleh seorang koleganya yang mengungkapkan kekaguman terhadap ‘Bendera Lawyer Agensi SAW yang baru didirikan nya mampu Berkibar’ sedatar kompetitor nya.

“Yo, itu kareno ditiup angin…” Seloroh samran singkat seraya tersenyum sumringah.

Suasana Ruang Kerja Abi Samran, SH

Ya tepat sekali ini filosofi alami yang Qudrati… Sang bayu (Angin) lah yang mampu mengibarkan lembaran kain bendera tersebut… Dan elemen alam yang satu ini hanya dapat dirasakan esensinya tanpa mampu disentuh maupun dilihat visualnya. Yang Maha Kuasa lah pencipta seluruh elemen yang ada di dunia dialah Sang Pengatur dan Penggerak nya.

Saat dilontarkan apakah maksudnya demikian, Abi Samran yang dibincangi awak media belum lama ini, pun mengaminkan.

“Kira-kira itulah dindo…” Lagi-Lagi dia menjawab singkat, pertanyaan media ini.

Diceritakan Abi, dirinya lahir dan dibesarkan dari keluarga sederhana nan bersahaja. Seabrek pengalaman dan liku ‘skenario kehidupan telah dilakoni, mulai dari debutnya perdananya ‘tampil dipanggung hajatan kampung sebagai MC, menjadi guru mengajar di SMP swasta Kota Prabumulih, jadi agen rongsokan, aktif diberbagai organisasi, Lembaga Kemasyarakatan, Pewarta, Berpolitik hingga akhirnya tertambat profesi sebagai seorang Lawyer Profesional dengan mendirikan Agensi Resmi yang dikoordinir nya sendiri, dengan label Law Office SAW yang berkantor di Jl. Jendral Sudirman, depan RM. Dieng Gunung Ibul Prabumulih Timur

Dikisahkannya, pada saat lalu dirinya dalam kondisi hidup dengan kesederhanaan dan ketidak beradaan harta tak menjadikan Pria ini minder untuk menunjukkan jati dirinya.

Bahkan dipuncak PeDe (percaya diri) nya, Abi Samran bersama rekan nya Hidayatullah pada tahun 2013 maju ikut kontestasi Pilkada berival dengan 6 pasang Calon pesaing yang notabene adalah ‘orang berlabel besar’ dan politisi bermerk handal sekelas Petahana Ridho Yahya (Wakil Walikota Prabumulih saat itu), Andriansyah Fikri (Ketua DPRD saat itu), Hanan Zulkarnain (mantan wakil Bupati Muara Enim), Hartono Hamid Anggota DPRD (Pebisnis Sukses), Hj. Herawati (Istri Walikota Rachman Djalili), Erwansyah (Anggota DPRD), dan tiga pasang calon lainnya yang tak kalah hebatnya.

Sementara Hidayatullah – Abi Samran hanyalah dua orang Pewarta Biasa nan bersahaja, namun keduanya bersikukuh untuk tetap maju, lewat jalur independen tahapan demi tahapan sampai kehari pencoblosan, walaupun hasilnya sudah tertebak pasti kalah, namun Abi Samran telah menggoreskan tinta sejarah… Ini akan menjadi kisah menginspirasi dan motivasi kelak dikemudian hari…

“ya itu sejarah, kita menjalani sejarah yang terkadang kita tuliskan sendiri, Pilkada 2013 kami ikut dalam catatan sejarah nya sebagai pelakon Oportunis…”

“Jadi kembali ke Kibaran Bendera seperti kita ulas diatas, Angin lah yang menghembusnya” gumamnya sembari menghela nafas lantas menoleh kearah awak media ini dengan ulasan senyumnya. (anja)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here