Chanelinfo.com Lahat | Masyarakat di tiga desa yakni Desa Tanjung Alam, Banuayu Kecamatan Kikim selatan dan Desa Tanjung Aur Kecamatan Kikim Tengah Kabupaten Lahat, secara bertahap dan terus memperbaiki Dam/Tanggul Irigasi yang jebol pada tahun lalu, akibat diterjang arus deras dari sungai yang membesar debit airnya
Adapun upaya perbaikan Irigasi tersebut, dilakukan warga secara bergotong royong, dengan cara menambal bagian yang jebol itu karung besar yamg diisi dengan batu dan pasir, agar air dari Irigasi dapat mengalir kembali secara normal ke areal persawahan masyarakat yang ada.
“Benar, kami kemarin (selasa) itu bergotong royong memperbaiki tanggul irigasi yang rusak, akibat diterjang air pasang dalam sepekan terakhir,” ungkap kepala desa (Kades) Banuayu Yudi Iskandar, saat dibincangi, Rabu (02/12/2020).
Segala usaha dan upaya maksimal, sambung kepala desa (Kades) Banuayu, agar tanggul irigasi yang rusak dapat kembali normal dan mengaliri seluruh sawah masyarakat ditiga desa, yang sampai saat ini menggalami kerusakan yang sudah cukup lama.
Selain itu, dengan gotong royong yang dilakukan oleh warga di tiga Desa ini, diharapkan Yudi Iskandar, baru rampung sekitar 80 persen. Insya Allah.
“Kenapa ini kita buru, karena air dari tanggul irigasi yang ada, akan mengaliri sawah warga kurang lebih 1000 hektar. Alhamdulillah, dengan telah diperbaikinya irigasi ini, sebagian sawah warga telah teraliri air,” ucapnya lugas.
Tidak itu saja, Yudi Iskandar menambahkan, dengan perbaikan secara manual yang dilakukan warga tiga desa dapat ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah (Pemkab) Lahat.
“Semoga saja, penderitaan yang dialami warga ditiga desa dapat segera ditindak lanjuti oleh Pemkab Lahat dengan memperbaiki tanggul irigasi yang jebol akibat diterjang air sungai tahun lalu,” tegasnya.
Karena, diakui Kades, pada Januari 2020 pernah ada penanggulangan dibantu menggunakan alat berat (Alber) dari PT SMS. Akan tetapi, penanggulangan dengan cara pemapakan tersebut, tidak maksimal dan bertahan lama.
“Sebab, dibulan September 2020 penanggulangan yang dilakukan dengan cara pemapakan setelah diguyur hujan akhir akhir ini, tanggulnya kembali amblas alias jebol. Sehingga, 1000 Hektar sawah warga milik tiga desa tidak teraliring air,” tutup Yudi Iskandar.
Sementara itu, Firman salah satu warga yang ikut gotong royong menuturkan, perbaikan tanggul irigasi sangat berdampak besar kepada kalangan warga khusus pemilik lahan persawahan.
“Kami gotongroyong ini untuk kami sendiri agar sawah kami teraliri dgn air sehingga kami bisa bercocok tanam,” katanya.