‘Diterpa Isu ‘Lalat Dari Kandang Ayam’, Rio : Kami Semprot Tiga Kali Sehari’
Chanelinfo.com Prabumulih | Sunario pemilik kandang Ayam di wilayah Kelurahan Pati Galung, mengungkapkan pihaknya merasa dirugikan atas Isu yang tengah viral di Media Sosial terkait usaha ternak unggas nya yang menyebabkan warung makan terkena dampak ‘lalat’.
“Ya jujur saja kami berkeberatan, atas postingan yang viral di Fesbuk itu, soalnya masalah kebersihan kandang benar-benar kami jaga rutin dibersihkan pekerja yang mengurus kandang, juga penyemprotan obat untuk mengatasi masalah lalat juga dilakukan rutin, silahkan lihat langsung kondisi Kandang dan tanya sama Pengurus Kandang saya” tutur Sunario kepada media ini.
“Kami pastikan yang disampaikan di Sosial Media itu berlebihan, dan dibesar-besarkan saja… kalaupun ada lalat ya wajarlah kan sekarang musim hujan… dimana mana ada lalat, jangan kan di kandang ayam, atau diwarung makan, dirumah rumah kita pun ya ada lalat” ucap Rio yang notabene bermarga Asli Rambang Prabumulih ini.
Diceritakan oleh Pengurus Kandang ‘Daliono’, yang telah berkerja disana selama 3 tahun untuk perawatan kandang disemprot rutin Tiga kali seminggu. Sementara Kotoran ayam dibersihkan saat usia ayam 25 hari, dikumpulkan dan dibungkus dalam Karung kemudian di ambil petani kebun sayur.
“Penyemprotan obat itu tiap 3 hari sekali, kalau pas banyak-banyak lalat itu biasanya diumur ayam 30 hari dan penyemprotan nya lebih banyak lagi dari masa awal tadi, sampai 35 hari dimasa panen” terang Pria berdarah Jawa asal Lampung ini.
“Kalau kotoran nya kami semprot dari kandangnya, dan kotoran ayam nya dikumpulkan kami bungkus dalam karung, nantinya diambil oleh petani sayur untuk pupuk” imbuh Daliono.
Pantauan Tim Media langsung kelokasi kandang yang berada di kawasan Cucian Batu Kuning Simpang Empat, Kelurahan Pati Galung di kebun karet milik Sunario, di wilayah apa yang ditudingkan oleh oknum tersebut seperti dikeluhkan Sunario, memang dapat dikatakan sedikit berlebihan.
Pasalnya lalat yang disebut kan meng’hama tersebut tidaklah se ekstrim yang di besar-besarkan di media sosial. Memang ada lalat namun populasi nya relatif normal dan wajar apalagi disaat musim hujan. Dan lagi Kandang Ayam itu berada jauh dari pemukiman, ditengah perkebunan Karet dan jaraknya dari kawasan pemukiman warga tak kurang dari 3 Kilometer’an.
Pada saat Tim meninjau kelokasi posisi Kandang dalam keadaan apik, Ayam baru saja dipanen sehari sebelum kedatangan tim.
Sementara tanah di bawah Kandang Ayam dalam keadaan kering, serta kotoran Ayam telah dikemas dalam Karung-karung dan pada saat bersamaan memang ada orang yang mengambil nya memakai mobil pickup. (Tim)