Chanelinfo.com Prabumulih | Kepala Desa Tanjung Menang Asmedi C Adam memiliki sederet filosofi unik yang diaplikasikan nya dalam pola kepemimpinan nya sebagai Orang Nomor Satu di kampung halamannya.
Berbekal pengalaman berorganisasi di salah satu Partai Politik Besar Negeri ini, sebelum dirinya menjadi Kades membuat pria ini merangkum history yang pernah dijalaninya menjadi sebuah rumusan referensi yang apik nan efisien.
Berikut beberapa penggalan filosofi bermuatan pedoman bijak yang terlontar dari dirinya saat portal ini berSilahturahmi dikediamannya Di Desa Tanjung Menang, pada Jumat (05/03/2021).
“Kalau selalu mencari kambing hitam, tak kan pernah dapat kambing putih, Kalau cuma mencari kejahatan dan kesalahan tidak akan menemukan kebenaran” ucapnya.
Maknanya cukup jelas dan gamblang kata Pria yang beberapa tahun lalu pernah menjabat sebagai Sekretaris Partai Golkar Kota Prabumulih ini.
“Hendaknya janganlah merasa hebat, terkadang berwawasan Luas jika diri tak mawas akan muncul ego dan merasa tinggi… dan jeleknya timbul sifat menyepelekan… Sebijaknyalah yang Tinggi tak kan turun jika Merendah, dan sebaliknya jika rendah sadari posisi” tuturnya bak pujangga.
Disebutkan pula oleh Pria yang disapa Midok ini bahwa kenyamanan, merupakan kunci dari terbinanya suatu hubungan yang baik entahkah pertemanan, atau hubungan dalam suatu susunan keorganisasian.
“Rasa nyaman itu akan tumbuh apabila ada kesefahaman diantara masing-masing pihak. Dengan saling memahami dapat membentuk karakter saling mengimbangi saling menghargai” ujar Midok.
“Saya contohkan waktu saya masih gabung di Golkar, saya saat itu merasa nyaman diantara alasannya karena si Golkar itu orang-orang nya baik dan bersahaja” kenangnya.
Sehingga kata Pria berkacamata ini, akan tumbuh kesepafaham dan harmoni. “Kalau sefaham inshaAllah semuanya jadi dimudahkan” imbuhnya.
“Seperti kita bertemu hari ini, ada sesuatu yang Maha Kuasa maksudkan minimal Silahturahmi, berkomunikasi dan dapat bersinergi” ulasnya.
Pada dasarnya kata Asmedi, seluruh elemen yang ada di Negeri ini mulai dari level Negara hingga ke Desa layak nya satu tubuh yang utuh sehingga apabila ada keluhan maka bagian yang lainlah yang paling sigap bereaksi meringankan.
“Contoh nya begini, kalau tangan kanan gatal tangan kiri yang garuk. Kaki sakit tangan yang urut” katanya sembari mempraktekkan ilustrasi yang digambarkan nya.
Pengamatan media ini, sosok Asmedi merupakan Pribadi yang bersahaja, terbuka dan total dalam bekerja, hal ini tercermin dari setting Meja Kerja Sang Kepala Desa yang dengan sengaja diletakkan di teras depan Rumahnya yang tak berdinding penutup lengkap dengan satu set kursi sofa untuk tamu.
Warga dapat kapan saja berurusan dengan Pak Kades ini, dirumahnya seusai jadwal kerjanya di Kantor Pemerintahan Desa.
Dan pada saat media ini tengah bersilahturahmi dengan Kades Asmedi, ada seorang Pria yang datang untuk meminta tanda tangan dokumen yang dibawanya.
Awak media pun lantas berinisiatif menyapa sekaligus menanyakan identitas dirinya serta urusan yang tengah dikerjakan nya.
Sang Pria pun tanpa membalas sapaan dan menyebutkan nama nya yaitu Epriansyah Dusun 3, dirinya tengah mengurus SPMHT, untuk wacana Pendirian Tower Jaringan Komunikasi di Desa Tanjung Menang itu.
Tak menunggu lama, Asmedi tampak mengeluarkan stempel Pemdes, di Cap serta menandatangani bekas yang disodorkan kepadanya, sembari mengarahkan warga nya itu untuk lanjut ke Kecamatan.
Dipenghujung perbincangan lagi lagi Asmedi bertutur dengan filosofi nya berikut terucap darinya.
Sebenarnya Saya lebih nyaman dengan Sebutan Pemimpin ketimbang Kepala, soalnya Kalau pemimpin itu kan tugasnya melayani dan mengayomi seperti hal nya Sosok Seorang Bapak melayani keluarga dengan menafkahi dan seterusnya.., kalau Kepala secara bahasa ya diatas membawahi yang ada dibawahnya” urainya sembari tersenyum.
Setelah hampir dua jam berbincang hangat Dengan Asmedi C Adam, SH, awak media ini pun pamit, beranjak dari Kediaman sang Pemimpin Desa Tanjung Menang, mengingat waktu Ibadah Sholat Jumat saat itu sudah mulai dekat. (anja-rian)