Chanelinfo.com Prabumulih | Lantaran bertambah parahnya kerusakan jalan penghubung dari Kelurahan Pati Galung Kecamatan Prabumulih Barat menuju Desa Gunung Raja Kecamatan Empat Petulai Dangku Muara Enim maka Wakil Walikota H. Andriansyah Fikri, SH Prabumulih terpaksa menutup sementara akses jalan ini bagi kendaraan operasional beberapa perusahaan yang menggunakan jalur ini untuk aktivitas angkutan nya.

Keputusan Berat’ ini terpaksa diambil dan dilakukan oleh Wawako Fikri, begitu beliau biasa disapa demi kebaikan bersama dan kemaslahatan masyarakat Pati Galung khususnya berprofesi sebagai petani karet yang juga memanfaatkan akses jalan tersebut untuk menuju kebunnya saat  mencari nafkah.

Hal ini diutarakan nya saat mediasi untuk kesekian kalinya antara Perwakilan Warga Pati Galung yang terdampak kondisi jalan rusak dengan perwakilan Perusahaan pemilik kendaraan operasional disebutkan diatas, pada Rabu (11/03/2021), bertempat di Ruang Rapat Kantor Kecamatan Prabumulih Timur.

Dalam kesempatan ini H Andriansyah Fikri, SH, mengutarakan dirinya tak hanya bertindak sebagai Pemerintah Kota Prabumulih, namun juga mewakili masyarakat Pati Galung, karena dirinya memang secara administrasi tercatat sebagai warga Kelurahan Pati Galung, karena dia dan keluarganya bermukim di kawasan tersebut.

Keputusan yang diambilnya ini juga kata Fikri selain untuk kenyamanan kedua belah pihak sekaligus memberikan ruang waktu kepada pihak perusahaan agar bagaimana caranya sesegera mungkin memberikan solusi terbaik sesuai aspirasi dari warga Pati Galung.

“Saya disini coba mengetuk nurani pihak perusahaan… karena mediasi ini belum menghasilkan keputusan yang memuaskan, maka Dengan hati kami akan menghentikan mobilitas kendaraan Perusahaan yang akan melewati jalan itu mulai malam ini, dan tolong sampaikan dengan pihak Perusahaan agar kembali bermusyawarah untuk memenuhi aspirasi warga” kata Wawako dihadapan hadirin mediasi.

Disinggung apakah Pihaknya akan menyurati Perusahan tersebut terkait persoalan ini, Suami H. Reni Indayani ini menegaskan bahwa perihal ini sangat unrgent dan harus disikapi sesegera mungkin dengan tindakan nyata.

“Kita butuh gerak cepat, karena jalan ini semakin dilewati tiap hari semakin hancur, tonase kendaraan yang lewat itu ada yang diatas 60 Ton, sangat tidak layak untuk lewat sana” cetusnya saat dibincangi portal ini usai mediasi.

Lebih jauh Putera Daerah asli Prabumulih ini berharap agar setiap perusahaan yang ada di wilayah Kota Prabumulih umumnya dapat memperhatikan dan menjaga aspek lingkungan, khususnya kendaraan operasional yang bertonase berat karena akan berdampak terhadap kondisi jalan, yang juga pada Gilirannya akan menghambat mobilitas mereka sendiri.

Perwakilan PT.SBS dihadapan hadirin mediasi, mengatakan pihaknya telah menebarkan koral sebanyak 1000 an kubik untuk penanggulangan sementara, namun karena kondisi hujan yang berturut-turut beberapa hari ini, keadaan kembali seperti semula.

Lagal – Relation PT. Pertamina Nursela, mengutarakan Pertamina selaku pemilik jalan tersebut sejak persoalan ini mencuat senantiasa memantau progres kondisi jalan tersebut melalui grup WA yang dibuat bersama dengan Pihak Perusahaan yang juga menggunakan jalan itu. Melalui grup itu pihaknya dapat mengkordinir langkah-langkah yang perlu diambil.

Sementara Hendri, Perwakilan PT. Inti Bumi Energy salah satu pihak Perusahaan yang sempat portal ini mintai tanggapannya terkait masalah ini, mengungkapkan pihaknya akan ikut regulasi dan kesepakatan bersama seluruh perusahaan yang terlibat, namun sesuai dengan kapasitas dan kemampuan pihak perusahaannya.

“Kalau Inti Bumi ini kan baru kita mengikuti prosedur apa saja, kita mungkin tidak sepenuhnya ikut membantu tapi dengan katagori kita dan sesuai kapasitas kami” kata Hendri.

Mediasi ini selain dihadiri oleh Wawako H. Andriansyah Fikri, SH, juga dihadiri oleh Kapolsek Prabumulih Barat AKP Suryadi, Camat Barat Edi Suanto, Lurah Pati Galung Sopyan Hadi, Legal-Relation PT. Pertamina Asset 2 Nursela, Perwakilan Warga, Tokoh-tokoh masyarakat Pati Galung dan Perwakilan Perusahaan PT. SBS, dan Inti Bumi Energy.
Sementara tiga perusahaan lainnya seperti PT. DAM tak tampak menghadiri mediasi ini.

Mediasi diwarnai suasana sedikit tegang, beberapa warga ada yang melontarkan kalimat bernada tinggi dan sindiran pedas kepada pihak perusahaan, namun situasi tetap kondusif dan terkendali.

Diketahui dan diberitakan sebelumnya bahwa disebutkan oleh warga Pati Galung Nara sumber media dan juga hasil investigasi tim media portal ini bahwa diantara penyebab rusak nya jalan tersebut dikarenakan jalan tanah yang memang belum dilakukan pengerasan secara maksimal dengan di cor beton ataupun diaspal itu tak mampu menahan beratnya beban kendaraan Operasional perusahaan yang melintas disana apalagi dengan tonase tinggi.

Hingga berita ini diterbitkan belum ada keputusan dari pihak perusahaan mengenai kapan akan direalisasikan nya keinginan warga agar jalan dapat dilakukan pengecoran. (anja-rian)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here