Chanelinfo.com Prabumulih | Sejatinya sosok pengajar maupun individu yang ada dilingkup institusi pendidikan khususnya Sekolah mampu menunjukan attitude yang lebih baik dari orang yang bukan pengajar, mengingat mereka merupakan tenaga profesional pendidik ilmu sekaligus pembentuk karakter dari murid-murid nya.
Namun kondisi nya justru tak seperti itu saat media ini tengah melaksanakan tugas kejurnalistikannya di Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Prabumulih, Kamis (03/02/2021), sekira pukul 10.51 WIB.
Tim media yang pada hari itu bermaksud mengklarifikasi peristiwa perkelahian siswa SMP N 10 yang beralamat di Kecamatan Cambai tersebut, tetapi tiga orang Pria yang bertemu dengan awak media terkesan kurang merespon maksud baik dari awak media dengan menunjukkan etika kurang mengenakkan.
Saat tiba didepan Gerbang Sekolah, awak media mengucapkan salam layaknya orang bertamu. Kemudian mengenalkan diri sebagai wartawan dan maksud kedatangan kesana untuk bertemu Kepala Sekolah atau pihak yang dapat di mintai konfirmasi.
Selain satpam, disana ada seorang pria berbaju kaos, dan seorang Pria Paruh baya yang berpakaian dinas seperti Guru.
TANPA MENAWARKAN AWAK MEDIA UNTUK MASUK KE RUANG KANTOR, LAYAKNYA MENERIMA TAMU SECARA FORMAL… sambil berdiri seperti penjaga Gerbang Gudang Barang’ pria yang ada disana secara bergiliran menjelaskan bahwa Kepala Sekolah tidak berada ditempat lantaran menjenguk ‘kelahiran cucunya’, sementara Wakil Kepala Sekolah sedang takziah. Intinya saat itu kesan yang mereka tunjukkan tampak sekali seperti enggan meladeni awak media yang saat itu sebenarnya tengah menjalankan tugas jurnalistiknya.
Awak media pun menjelaskan bahwa maksud kunjungan terkait informasi adanya perkelahian dua orang siswa SMP N 10 yang menyebabkan salah seorang anak tersebut mengalami luka akibat senjata tajam, sembari menunjukkan foto yang ada di ponsel awak media.
Nah mengetahui hal ini reaksi dari ketiga pria itu menunjukkan raut muka terkejut dan sedikit gugup. Satpam dan pria berbaju kaos pun lantas melontarkan pendapat kepada Pria Paruh baya yang dipanggilnya dengan nama Pak Eka. Orang yang disebut Pak Eka ini pun lagi lagi seakan mengelak dengan mengucapkan kalimat bahwa yang ‘mengurus persoalan perkelahian siswa itu’ adalah Ibu Mar. Namun lagi-lagi pria ini seolah menghindar dengan mengatakan Ibu Mar ini saat itu sedang berada di Bank Sumsel untuk mengurus Gaji.
Awak media pun Bingung, Ibu Mar ini sebenarnya Guru BP atau Tata Usaha..???
Lantas mungkin tersadar bahwa dari tadi awak media yang datang bertamu dan menjalankan tugasnya ini sejak beberapa menit lalu hanya diladeni berbicara sambil berdiri, didepan gerbang. Salah seorang dari pria ini pun barulah menawari awak media untuk masuk kedalam itupun sembari menyuruh duduk di kursi yang ada didepan Pos Satpam, bukan ke ruang tamu di Sekolah.
Namun awak mediapun lantas pamit dan beranjak dari sana.
“Kami wartawan bukan gila hormat atau sok minta dihargai karena profesi, tapi saat ini posisi kami bertandang silahturahmi sekaligus klarifikasi bahkan bermaksud baik, kita datang dengan mengucap salam… Siapapun orangnya pasti tak enak diperlakukan seperti itu… ini masalah etika mereka kan ada di lingkup dunia pendidikan, Adab mereka mungkin bermasalah atau perlu ditatar ulang…” ungkap awak media menyesalkan.
Sementara mengenai perkelahian siswa, berdasarkan informasi yang dihimpun terjadinya pada Kamis Siang (02/02/2021), dan siswa korban yang dikabarkan luka telah dilakukan perawatan juga sudah diadakan perdamaian antara kedua belah pihak siswa yang berkelahi. (red)