Chanelinfo.com Muara Enim | Ratusan Warga Pengunjuk Rasa dari 4 Perwakilan Desa Ring 1 area Penambangan Baru Bara di Wilayah Kecamatan Rambang Niru, Kabupaten Muara Enim, pihak Perusahaan Tambang akhirnya merasa lega, karena pihak perwakilan Manajemen Perusahaan Tambang yaitu PT. menyepakati untuk mengakomodir aspirasi yang mereka ajukan.
Pada Senin (08/01/2024), tak kurang dari 300 masa terdiri dari para pria warga perwakilan 4 Desa di Ring 1, area pertambangan yaitu Desa Jemenang, Desa Tanjung Menang, Desa Air Cek dam, serta Desa Muara Emburung melakukan aksi menuntut pengabulan aspirasi mereka, di depan pintu masuk areal tambang.
Kepada awak media Kordinator Aksi, Ferry Haraista mengungkapkan ada beberapa tuntutan Warga, yang dirangkum menjadi 3 point
Diantaranya kata dia : yaitu menuntut Perhatian dari pihak perusahaan terhadap dampak lingkungan yg ditimbulkan oleh kegiatan operasional perusahan salah satunya lahan warga yang tergenang air, akses jalan warga yg rusak akibat kendaraan perusahaan.
Selanjutnya Pemberdayaan SDM lokal atau rekrutmen tenaga kerja untuk dilibatkan dalam kegiatan operasional perusahaan tambang,
Kemudian meminta Perusahaan agar melibatkan pelaku usaha lokal dalam sektor bisnis seperti pengadaan barang dan jasa.
“Ada tiga tuntutan dalam aksi hari ini, yang pertama soal tenaga kerja, kerja sama pengadaan barang dan jasa dengan perusahaan lokal dan tanggung jawab sosial terhadap dampak dari operasional perusahaan,” terang Ferry.
Ditambahkannya lagi bahwa perusahaan ini sudah lebih delapan bulan beroperasi di wilayah Rambang Niru. Namun, belum ada warga yang direkrut untuk ikut berkerja.
“Sudah delapan bulan perusahaan beroperasi di sini tapi belum juga merekrut masyarakat sekitar, ini salah satu yang menjadi konsentrasi kami melakukan aksi,” tambahnya lagi.
Selain itu ada juga dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas perusahaan selama kurang lebih delapan bulan ini yakni lahan warga yang mengalami kebanjiran dan tercemar lumpur serta limbah.
Pantauan dilapangan Aksi Penyampaian aspirasi oleh warga ini berjalan kondusif, apalagi saat kegiatan ini dihadiri oleh unsur Tripika, Camat Rambang Niru, Fredy Ferdiansyah, S. STP., MSi,
Petugas Kepolisian dari Muara Enim, bahkan Kapolsek P. Kalau beserta personilnya juga beberapa Babinsa yang bertugas Desa bersangkutan. Bahkan unsur Tripika ini selain mengawal ketertiban sekaligus memediasi ndan memfasilitasi terjadinya pertemuan dan musyawarah antara kedua belah pihak.
Sesaat setelah perwakilan Perusahaan datang dilokasi unjuk rasa, Musyawarah pun digelar langsung disana antara para kordinator perwakilan Desa masing-masing dengan pihak perusahaan.
Setelah melalui komunikasi antara kedua belah pihak akhirnya Perusahaan menyanggupi untuk memenuhi permintaan warga melalui mekanisme dan regulasi yang ada.
Di penghujung sesi musyawarah ini dilakukan penandatanganan berita acara antara keduabelah pihak.
Camat Rambang Niru Ferry Ferdiansyah yang dimintai keterangan nya usai kegiatan ini mengemukakan bahwa pihaknya selaku pemerintah berada di tengah keduanya.
“Tugas kami dari unsur forkompimcam yakni Camat, Kapolsek dan Danramil menjembatani aspirasi masyarakat terhadap perusahaan yang ada di sini. Alhamdulillah tadi dari pihak perusahaan sangat welcome dengan kepentingan masyarakat,” ucap Fredy yang belum lama ini mendapatkan dua penghargaan sekaligus yakni Panca Warsa III dari kwarda gerakan Prov Sumsel dan Karya Bhakti dari KA Kwarnas Jakarta.
Masih kata Fredy, bahwa proyek ini merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tentunya mesti didukung bersama-sama agar dapat terlaksana dengan baik tanpa mengesampingkan kepentingan masyarakat luas.
“Ya tentunya harapan kita semua, masyarakat dapat berpartisipasi dalam aktivitas yang dilaksnakan oleh perusahaan serta dalam berkomunikasi atau menyampaikan aspirasinya, sebaiknya melalui kepala desa masing-masing,” tandas Camat
Sementara itu Public Relation atau Humas PT Berkah Multi Makmur (BMM) Candra Rizqi menyampaikan bahwa tadi sudah disepakati 3 poin tuntutan masyarakat.
“Hasil pertemuan tadi kita sudah sepakati tiga poin, yang pertama soal penerimaan tenaga kerja bagi perwakilan masyarakat dari empat desa saat perusahaan sudah mulai beroperasi, yakni Jemenang, Tanjung Menang, Muara Mburung dan desa Air Cekdam dengan ketentuan dan aturan yang ada di perusahaan, ” ujar Candra.
Ditambahkan oleh Candra semua kegiatan untuk masyarakat akan dilakukan melalui kades sesuai kesepakatan pertemuan tadi.
“Selanjutnya untuk kerja sama penyediaan barang dan jasa juga masih tetap melalui kepala desa masing-masing dan sesuai peraturan dari perusahaan. Sedangkan yang terakhir yakni dampak negatif dari perusahaan terhadap masyarakat akan diselesaikan melalui dana CSR,” tambahnya.
Terakhir Candra juga berharap akan peran serta masyarakat agar kegiatan perusahaan ini dapat berjalan dengan lancar sehingga apa yang menjadi harapan masyarakat juga dapat segera terealisasi.
Sementara Kapolsek Rambang Niru Iptu Pamris Malau SH menekankan kiranya sebagai APH tentunya personil anggota berupaya menjaga suasana Kamtibmas selama kegiatan unjuk rasa tersebut berlangsung.
“Kami tadi meminta kepada semua peserta aksi agar dapat menjaga kondusifitas serta menghargai satu sama lain agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, Alhamdulillah suasana tertib seperti yang diharapkan bersama dapat tercipta dengan baik”ujar Kapolsek P Malau. (Anja’)