Chanelinfo.com Prabumulih | Generasi Z (millennial) menilai Ir Hj Suryanti Ngesti Rahayu sebagai figur berpengaruh dalam Pilkada Kota Prabumulih yang bakal digelar pada 27 November 2024 mendatang. Insinyur Pertanian yang akrab dipanggil Ngesti Ridho Yahya itu juga mewakili perempuan sebagai pemimpin daerah.
Ngesti Ridho Yahya dikenal luas di Bumi Seinggok Sepemunyian berkat perannya ketika mendampingi sang suami, Ir H Ridho Yahya MM, mantan Wali Kota Prabumulih dua periode.
Seperti pepatah, Di balik pria sukses, selalu ada perempuan hebat. Begitu pun dengan cemerlangnya karir kepemimpinan H Ridho Yahya dengan program-program inovasinya yang selalu membawa harum nama kota Prabumulih di kancah nasional. Semua itu tidak bisa lepas dari peran istrinya Ir Hj Suryanti Ngesti Rahayu.
Di masa dirinya mengemban Ketua PKK Prabumulih, Ketua DEKRANASDA Prabumulih, serta menjabat Ketua ICMI Prabumulih, dan Ketua PMI Prabumulih, keberhasilan dan popularitasnya di pemerintahan maupun kalangan masyarakat membuatnya cukup disegani, terutama karena dia sering turun langsung mendengarkan dan memahami keluh kesah masyarakat serta kelompok tani yang ada. Terutama, didaerah yang pernah dijajaki beliau.
Gen Z, yang menjadi kelompok pemilih baru, memiliki karakteristik unik dalam pandangan politik mereka. Karena cenderung memilih pemimpin yang melek digital, menjunjung tinggi hak asasi manusia, paham dalam dunia pemerintahan dan tidak memiliki catatan korupsi.
Hal ini diutarakan oleh, salah seorang pemuda di Kota Prabumulih, Agung Ferdinand. Mahasiswa yang baru lulus dari Universitas Negeri Malang (UM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik ini berucap, saat ini banyak bakal calon (bacalon) kepala daerah mulai dari gubernur, wakil gubernur, wali kota, wakil wali kota, bupati, wakil bupati berusaha untuk mendapatkan surat rekomendasi dari sejumlah partai untuk maju dalam Pilkada 2024.
Hal ini terlihat dari postingan media sosial, media online, cetak maupun elektronik yang mempublikasikannya, termasuk bacalon yang mengikuti tahap penjaringan partai untuk maju di Pilkada Prabumulih. Melihat itu, peran aktif seorang Agung di berbagai platform media sosial serta pendekatan langsung ke masyarakat, membantu memperkuat pengaruhnya di kalangan pemilih muda ini, yang mengutamakan konten visual dan interaksi visual.
“Saya pribadi walaupun belum pernah bertatap muka langsung, tapi sejauh ini saya menilai keberadaan Ibu Ngesti Ridho Yahya adalah seorang tokoh perempuan yang cukup berpengaruh, di posisi kepemimpinannya di berbagai organisasi baik itu dalam pemerintahan dan lainnya, mampu memberikan contoh yang kuat tentang inklusivitas dan kesetaraan gender,” kata Agung saat diminta wartawan untuk menanggapi siapakah sosok yang pantas menggantikan kepemimpinan seorang Ridho Yahya di kota Prabumulih 5 tahun kedepan, Jumat (2/8/2024).
Bahkan ia pun berusaha menyanggah ketika menanggapi sejumlah isu, dari soal ‘Perempuan tidak pantas menjadi pemimpin Prabumulih’ sampai politik dinasti yang berpotensi muncul di kota nanas itu.
“Dari sisi masyarakat dan adat, (masalah) tidak pantas perempuan jadi pemimpin itu omong kosong. Yang bisa dibatasi hanya posisi raja dan imam, tapi kalau pemerintahan, kenapa harus dibatasi?, tidak ada batasan, tidak ada masalah,” tegasnya.
Hal ini juga disampaikan oleh Sari Safitri, ia menyebut kehadiran perempuan dalam politik pada umumnya justru membawa perspektif yang lebih inklusif dan beragam, terutama dalam isu-isu seperti kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan anak.
“Menurut kami Ibu Ngesti memimpin Prabumulih kedepan. Di bidang pemerintahan semua sudah pasti tahu beliau tadinya ASN, istri wali kota, tentu beliau sangat paham dalam pemerintahan. Saya kira sangat
“Mempunyai ketelatenan, tegas bila diperlukan, dan wanita melihat dengan perasaan. Saya kira sangat layak Ibu Ngesti memimpin Prabumulih kedepan, karena menghadapi era disrupsi seperti saat ini, diperlukan sosok pemimpin yang mampu di bidang pemerintahan, beradaptasi dan agile terhadap berbagai perkembangan teknologi,” tukasnya. (dn)