Chanelinfo.com Prabumulih | Suhartono pengawas pekerjaan penanaman tiang dan penarikan kabel fiber optik milik. PT. Telkom merasa kecewa kepada pihak manajemen PT. Dian Karya yang mempekerjakannya.
Pasalnya Suhartono yang di tunjuk atau diberikan Kuasa sebagai supervisor Area Prabumulih, (pengawas) sekaligus ditugaskan untuk pengurus perizinan oleh perusahaan pelaksana proyek galian kabel fiber optik itu, menilai manajemen tidak komit dalam hal pembayaran insentif bagi personil tim atau yang dibawahi oleh Suhartono.
Kepada awak media Suhartono sengaja curhat dan minta kekecewaan nya ini dipublikasikan agar pihak manajemen PT. Dian Karya ‘sadar’ dan berbenah kedepan nya. ” Saya kesal sekali dengan orang-orang di Manajemen, aku dan tim dilapangan sudah pertaruhkan reputasi dengan pihak Pejabat pembuat Surat Urusan Tata Ruang di Dinas PUPR Kota Prabumulih, dengan meyakinkan bahwa pekerjaan galian dibawah pengawasan tim nya akan dikerjakan dengan baik dengan menjaga aspek kenyamanan dan tidak akan mengganggu aktivitas disekitar area pekerjaan, meskipun Surat Rekom tata ruang belum keluar dari PU” gumam Pria yang disapa Tono ini, Jumat (04/10/2024).
Namun kerja keras Tono dan tim nya kata dia tak selaras dan berbalas secara imbang oleh pihak Manajemen PT. Dian. “Surat aja yang mau cepat kelar, tapi setelah tim ku berhasil mendapatkan surat sesuai keinginan mereka, agar pekerjaan lancar, justru kompensasi untuk tim kami yang tersendat…, tiap kali di tagih jawabnya nanti…” ucap Tono gusar.
“Satu minggu dia minggu lewat, sudah satu bulanan lebih…, aku jadi gak enak sama rekan satu tim sebagai kordinator mereka, percuma saja posisi supervisor, kalau gaji molor-molor”
Makanya kata Tono melalui publikasi ini dirinya memperingatkan pihak Manajemen yang memberikan nya kuasa agar segera mengeluarkan kompensasi bagi kru di lapangan, jika tidak maka dia akan menyetop pekerjaan dan menyingkap ‘ketidak beresan’ dalam kegiatan pekerjaan galian kabel fiber optik ini dan mengadukan nya ke pihak-pihak instansi terkait.
“Awas saja kalau batas toleransi ku sudah habis, bakal ku beberkan ‘permainan’ mereka” ancam Tono.
Namun Tono masih enggan mengungkapkan ‘permainan’ seperti apa dan bagaimana yang dimaksudkan nya. (red)