Chanelinfo.com Prabumulih | Sehari jelang pencoblosan, DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengeluarkan pernyataan resmi terkait vidio viral yang menayangkan gambar sosok pria memakai pakaian atribut Partai PKS, terlihat membagikan s amplop.
Ben Heri SSi MPd Ketua DPD PKS dengan didampingi Kuasa Hukum Paslon Nomor 03 Jhon Fiter, SH, menggelar Pers Konferensi untuk mengklarifikasi perihal vidio yang viral dan menuai kontroversi di jagad maya itu.
Ben Heri dengan lugas menjelaskan bahwa orang yang dalam video tersebut bukanlah kader PKS atau tim pemenangan 03.
“Itu bukan kader kita, dan tidak tercatat dalam tim pemenangan Ngesti-Amin,” tegasnya. Selasa 26/11/2024.
Ben juga mengatakan dia tidak tau apa yang dibagikan orang yang dalam video itu. “Kita tidak tau apa yang dibagikan orang itu, yang jelas kelihatan amplopnya dan orang itu bukan tim pemenangan 03, sudah kita cek. Silahkan cek di KPU,” ungkapnya.
Ada yang bertanya kenapa saat membagikan amplop itu dia memakai baju PKS, “Saya juga tidak tahu kenapa dia memakai baju PKS, tapi yang jelas baju PKS itu sudah banyak menyebar saat Pileg Februari lalu,” ucap Ben Heri saat pers konferensi di kediaman mantan walikota 2 periode, Ridho Yahya.
Ketua PKS juga mengatakan, pihaknya takut masyarakat salah persepsi atas video viral yang beredar itu karena banyaknya komentar negatif menanggapi dalam komentar di medsos.
“Sebelumnya kami tidak tau adanya video tersebut. Setelah viral baru kami mengetahui. Tetapi sekali lagi kami tegaskan bahwa kami tidak tahu apa isi amplop tersebut, apakah itu uang transport, apakah itu uang kebersihan karena tidak ada konfirmasi kepada kami,” beber Ben Heri.
Sementara itu Ketua tim kuasa hukum Paslon 03 Jhon Pitter SH MH menyampaikan bahwa jika memang ada uang transport yang dibagikan ke sebagian peserta kampanye, pasti akan terjadi keributan.
“Kalau itu memang uang transport, maka kita berkewajiban memberikan kepada semua yang hadir saat kampanye yang diperkirakan jumlahnya sampai 20 ribuan orang. Darimana uangnya,” ucap Jhon Pitter.
Jhon juga menambahkan bahwa pelaku yang ada di dalam video itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan tim pemenangan atau paslon.
“Kami akan menyelidiki bisa jadi ada susupan. Kita dari awal sudah mengantisipasi akan terjadi hal seperti ini,” terangnya.
Dia juga mengatakan pihak 03 sudah mengantisipasi terjadinya black campaign, mestinya pihak Bawaslu benar-benar serius memperhatikan hal ini.
“Kami berharap agar pihak Bawaslu dan Gakumdu itu menegakkan hukum ini, agar masyarakat tidak memberikan imej (Penilaian, red) negatif terhadap paslon 03,” tegas Jhon Pitter menambahkan.
Selanjutnya Jhon Pitter berpesan kepada semua masyarakat agar tetap menjaga kondusifitas dan kedamaian di kota Prabumulih. “Kami berharap agar semua menjaga pilkada di kota ini agar tidak diwarnai oleh hal-hal anarkis dan Money politik. Kapan lagi kita mendewasakan diri untuk menegakkan demokrasi di kota Seingok Sepemunyian.